Sunseth di Danau Sentani (Foto By bethophotos15)
Blog ini merupakan blog pribadi, tulisan atau postingan yang termuat didalam blog ini merupakan hak cipta/atau karya pribadi dari pemilik blog. Halaman Blog ini dibuat hanya untuk kepentingan belajar tidak untuk maksud yang lain. Terimakasih Hortmat Admin
Kamis, 23 Juli 2015
Ringkasan Mata Kuliah Tingkahlaku Manusia
A. Pengertian
Dasar
1. Tingkahlaku
Manusia
a. Perilaku
conduct
Perilaku ini lebih dominan adalah faktor
lingkungan,karena tuntutan kemajuan dan
perubahan. Dalam kamus istilah manajemen mengemukakan (1994) tingkahlaku adalah
tindak-tanduk seseorang menurut pengamatan lingkungannya (conduct) pendapat ini
mengarahkan bila tingkahlaku berubah karena lingkungan.
b. Perilaku
patten
Perilaku atau tingkahlaku itu
diwujudkan oleh orang Dewasa normal
dalam empat macam yaitu : sikap,ucapan,tindakan dan awal perbuatan yang berpola
,karena itu disebut juga pola sikap,pola ucap,pola tindakan dan pola awal perbuatan.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas
bahwa perilaku atau tingkahlaku manusia
dapat disebut berpola (patten) adalah hasil pengalaman orang dewasa ,bersifat
berubah atau conduct,adaptive atau mall adaptive normal atau tidak normal
(menyimpang) yang relative menetap.
2. Lingkungan
Sosial
Lingkungan social,termasuk semua yang
ada di sekitar manusia,disekitar seseorang atau disekitar suatu kelompok.
Lingkungan social ini dapat berbentuk perorangan, maupun dalam bentuk kelompok.
Keluarga ,teman sepermainan,tetangga,warga desa,warga kota,bangsa dan
seterusnya,termasuk lingkungan social bagi seseorang atau suatu kelompok.
3. Tiingkahlaku
manusia dan Lingkungan Sosial
Berdasarkan pendapat diatas tingkahlaku
manusia dan lingkungan social menunjukkan bahwa manusia bertingkahlaku dibentuk oleh
lingkungannya disebut determinan ekologi/social, selanjudnya hasil
bentukan lingkungan tersebut mengarahkan pembentukan kepribadian manusia dengan lingkungan saling menunjang
dan saling mempengaruhi (kebaikan dan keburukan)
B. Adaptabilitas
Adaptabilitas ,kemampuan
untuk beradaptasi ,merupakan kunci
kemampuan bertahan dari semua species tumbuh-tumbuhan dan hewan,termasuk
manusia. Darwin (dalam ilmu biologi) mengamati bahwa species yang mampu
bertahan adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam lingkungan mereka.
C. Karakteristik-karakteristik
yang dipakai sebagai dasar dari model tahapan adaptabilitas kesehatan jiwa
adalah ini adalah:
1) Ketegangan
Ketegangan menunjuk paada derajat dan
pengaruh kecemasan. Terjadinya kecemasan
atau ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dapat dihindarkan bahkan perlu. Apa
yang abnormal adalah derajat ketegangan yang begitu dalam sehingga
seseorang sama sekali tidak dapat
berprestasi. Karena penyebab dari keteganganmerupakan komponen integral dalam
mengevaluasi aspek positif dan negative dari ketegangan sebagai ukuran
adaptabilitas.
2) Suasana
hati
Suasana hati adalah bagaimana seseorang
merasa, setiap orang mengalami suasana hati yang berlainan pada waktu-waktu
yang berlainan. Ada suasana hati kegembiraan,kesedihan,optimism,pesimisme atau
“mati rasa” (numb). Ada suasana hati yang menyenangkan dan ada suasana hati
yang menjengkelkan.
Dalam mengevaluasi suasana hati,paling
baik adalah menilai dengan membandingan pengalaman emosi yang pernah kita alami
sendiri dan tidak melalui perbandingan dengan citra stereopitik mengenai
kegembiraan dan kesedihan seperti yang ditampilkan dilayar televisi.
Yang abnormal adalah bila
peristiwa-peristiwa semacam ini menciptakan suasana hati depresi yang
berlangsung berhari-hari,bahkan berminggu-minggu,dan yang tidak lagi sesuai
dengan pengalaman-pengalaman positif yang dialami setelah kekecewaan tersebut.
3) Pikiran
Kategori tingkahlaku dari pikiran
menunjuk kepada apa yang dipikirkan seseorang. Ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan
tingkahlaku berpikir,termasuk gagasan tentang pikiran dewasa dibandingkan
dengan pikiran regresif,yang sesuai dengan yang tidak sesuai,yang terus –
menerus dan yang periodic.
Pikiran –pikiran regresif terutama
menunjuk pada fantasi tentang situasi-situasi masa lalu yang tidak ada hubungan
dengan situasi sekarang. Pikiran – pikiran dewasa adalah pikiran yang
berhubungan dengan diri sendiri dan
dunia seperti apa adanya dan menghubungkan pikiran-pikiran ini dengan tindakan
positif.
Suatu tanda bahaya yang menunjukan
menurunnya jalan pikiran tampak bila pikiran-pikiran tidak lagi berhubungan
dengan kejadiankongkret dan tidak mengarah padza tindakan.
4) Aktivitas
Aktivitas adalah apa yang diminati dan
dikerjakan seseorang. Aktivitas mencakup kerja,bermain,hobi dan setiap tugas
atau proyek yang mencakup baik pemikiran maupun tubuh. Macam dan hakikat
aktivitas yang dikerjakan berhubungan dengan taraf energy yang dimiliki. Bila
taraf energy rendah,boleh dikatakan tidak mungkin melakukakan aktivitas-aktivitas
baru dan mungkin merasakan kelelahan atau kepenatan daripada antusiasme atau
merasa puas dengan penggunaan energy pada akhir aktivitas.
5) Organisasi/pengendalian
Inti dari organisasi/pengendalian adalah disiplin diri. Hal ini menunjuk kepada
kemampuan dan kebebasan untuk merencanakan dan melaksanakan apa yang ingin
dilakukan seseorang. Organisasi /pengendalian tingkahlaku memberikan pengaruh
baik dalam hal kerja maupun dalam bermain,dan termanifestasikan dalam berbagai
cara. Indikasi yang paling umum adalah bagaimana kita mengorganisasikan
aktivitas-aktivitas utama dalam kehidupan kita.
6) Interpersonal
Karakteristik Interpersonal menunjuk
kepada gaya dan stabilitas hubungan dengan orang tua,sejawat,teman
kerja,tetangga,teman dan orang lain.
Beberapa bidang penting untuk
diperhatikan sehubungan dengan tingkahlaku interpersonal adalah apakah kita
suka mendendam atau melaksanakan hubungan dalam garis-garis ketergantungan yang
kaku atau berdasarkan manipulasi.
7) Keadaan
jasmani
Tingkahlaku fisik barangkali yang paling
dilupakan orang dalam menilai kesehatan jiwa mereka. Riset menunjukkan bahwa
banyak penyakit jiwa erat hubungannya dengan gejala-gejala fisik. Telah
ditunjukkan bahwa tekanan jiwa mengubah produksi hormon dan zat-zat kimia dalam
tubuh,yang menyebabkan berbagai macam gejala.
Setiap
karakteristik menunjuk pada suatu bidang tingkahlaku yang pasti,yang dapat
diamati dan mempunyai ciri-ciri tersendiri.
Kelima tahapan
adaptabilitas yang dikelompokkan oleh Dr.Powell:
I.
Adaptabilitas Normal
Adalah sulit membuat definisi mengenai
tingkahlaku yang normal. Dari sudut pandang ilmiah,tidak ada perilaku yang
dapat disebut sebagai tingkahlaku normal. Kenormalan demikian terpaut dengan
nilai-nilai budaya sehingga tidak mungkin dibuat dibuat suatu definisi lintas
budaya yang obyektif (universal,atau komparatif,yang memotong
perbedaan-perbedaan antarbudaya).
II.
Tingkahlaku pengatur
keadaan luar biasa (darurat)
Adaptabilitas normal sering dianggap
seolah-olah merupakan adaptabilitas ideal,yang dicari semua orang tetapi
dicapai sekeluimt orang. Sampai taraf tertentu hal ini memang benar. Tidak ada
seorangpun penyesuaiannya sempurnag. Tidak ada yang bisa disebut sebagai orang
yang normal sempurnah. Kita semua punya keanehan-keanehan dan masalah-masalah.
Adalah mungkin untuk menyimpang dari tingkahlalku yang dianggap normal dan
masih tetap termasuk didalam kategori
umum dari kenormalan.
III.
Gaya penanggulangan
nerotik
Tingkahlaku tahap tiga adalah
tingkahlaku darurat tanpa adanya keadaan darurat.anda terus-menerus merasa di bawah
tekanan,tak peduli bagaimana realitas eksternal sebenanrnya. Anda mengalami
masalah penting dalam sedikitnya satu bidang tingkahlaku (pekerjaan,bemain,atau
cinta) dan merasa perlu untuk mengorganisasikan kembali khasanah tingkahlaku
untuk mengurangi tegangan. Kebebasan tindakan anda menjadi terbatas dan anda
mendapati bahwa banyak kesenangan hidup disisihkan karena takut memasukkan diri
sendiri kedalam suatu situasi yang tidak dapat ditanggulangi. Namun anda masih
mampu menggunakan kekuatan mental dan pribadi ketrampilan,minat,teman untu
menanggulangi persoalan-persoalan.
D. Perilaku
menyimpang
Yang dimaksud
dengan perilaku menyimpang itu adalah perilaku dari para warga masyarakat yang
dianggap tidak sesuai degan kebiasaan,tata aturan atau norma social yang
berlaku.
a) Ilmu
yang mempelajari tentang perilaku menyimpang
Dalam ilmu social,selain
sosiologi,disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku menyimpang
diantaranya adalah psikologi. Bidang ilmu tersebut mempelajari tingkahlaku atau perilaku seseorang sebagaimana ai
merespon pengaruh-pengaruh social yang berada disekelilingnya. Psikologi lebih
menekankan pada proses-proses yang terjadi secara individual,tetapi dipengaruhi
oleh variable-variabel social. Misalnya ,dalam berinteraksi perilaku individu
dipengaruhi oleh faktor-faktor social seperti :
imitasi,sugesti,identifikasi,dan simpati.
b) Perilaku
yang digolongkan sebagai menyimpang
Secara umum yang di golongkan perilaku
menyimpang antara lain adalah :
ü Tindakan
yang nonconform,yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau
norma-norma yang ada.
ü Tindakan
yang antisocial atau asocial,yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat
atau kepentingan umum.
ü Tindakan-tindakan
criminal,yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar aturan hukum tertulis
dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain.
c) Relativitas
perilaku menyimpang
Definisi tenang perilaku menyimpang
dengan demikian bersifat relative,tergantung dari masyarakat yang
mendefinisikannya,nilai-nilai budaya dari suatu masyarakat,dan masa,zaman,atau
kurun waktu tertentu.
d) Menjadi
penyimpang
Rangkaian pengalaman atau karier
menyimpang seseorang dimulai dari penyimpangan-penyimpangan kecil yang mungkin
tidak disadarinya. Jenis penyimpangan semacam ini disebut dengan primary
deviance (penyimpangan primer). Penyimpangan jenis ini dialami oleh seseorang
manakala ia belum memiliki konsep sebagai penyimpang atau tidak menyadari jika
perilakunya menyimpang.
Penyimpangan yang lebih berat akan
terjadi bila seseorang sudah sampai pada tahap secondary deviance (penyimpangan
sekunder). Yaitu suatu tindakan menyimpang itu mendapat penguatan yang
berkembang ketika perilaku si penyimpang itu mendapat pengutan (reinforcement)
melalui keterlibatannya dengan orang atau kelompok yang juga menyimpang.
e) Subkultur
menyimpang
Perilaku menyimpang tidak saja dilakukan
secara perorangan,tetapi tidak jarang juga dilakukan secara berkelompok.
Penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok disebut dengan subkultur menyimpang.
Subkultur adalah sekumpulan norma,nilai,kepercayaan,kebiasaan,atau
gaya hidup yang bebeda dari kultur dominan.
f) Teori
perilaku menyimpang yang bersperspektif sosiologi
Secara umum ada dua tipe penjelasan
dalam perspektif sosiologi tentang penyimpangan,yaitu secara structural dan
prosesual. Pada penjelasan yang bersifat structural ada sejumlah asumsi yang
mendasarinya pertama,penyimpangan dihubungkan dengan kondisi-kondisi structural
tertentu dalam masyarakat. Kedua ,menjelaskan penyimpangan sebagai suatu proses
epidemiologi,yaitu suatu kondisi dimana distribusi atau penyebaran penyimpangan
dapat terjadi dalam waktu dan tempat tertentu,atau dari satu kelompok ke
kelompok lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)